Hidup bahagia ? kurangin yang nggak penting
Seringkali kita menganggap bahwa kebahagiaan adalah, mendapatkan dengan membeli apa yang kita inginkan. Sering tidak, saat kita belanja bulanan di pusat perbelanjaan. Mata kita menoleh-noleh barang yang sesungguhnya tidak kita butuhkan, lalu tangan kita mengambil dan memasukkan kedalam kantong belajaan. Kau tau selanjutnya ? dompet kita tersisa pedang panjang yang siap menghunus akhir bulan.
Kok bisa ya kita membeli barang-barang yang nggak kita butuhin ? Dalam mediaindonesia.com, Menurut psikolog Prof Dr Dadang
Hawari, gaya hidup manusia
yang semakin konsumtif
karena dipicu dan dibangun
dari kecenderungan globalisasi.
Strategi pemasaran yang kian
berani juga mendorong orang
untuk membeli barang yang
sebenarnya tidak dibutuhkan. Noh, kita mudah sekali termakan iklan.
Semakin kita penuhi, rasa ingin berbelanja barang-barang yang sejatinya tidak kita butuhkan. Kita hanya akan membangun gudang sampah di rumah kita. Lalu kita bingung dimana lagi barang tersebut ditaruh kemudian kita juga akan menyesal mengapa membeli barang-barang tersebut. Lalu apakah masih terpuaskan jika barang tersebut hanya dipakai satu kali atau bahkan tidak dipakai sama sekali ?
![]() |
pinterst |
1. Mulai dari hal terdekat kita, tempe hitam.
Apa lagi jika bukan handphone. Dengan cara menghapus aplikasi yang jarang dipakai dan matikan notifikasi. Supaya aplikasi tersebut tidak menumpuk di handphone anda.
2. Kurangi scrooling
Kurangi Scrooling yang berlebihan apalagi yang tidak perlu, kasian otak kita harus berpindah dari satu informasi ke informasi yang lain tanpa jeda. Bagaimana cara mengurangi scrool ? tidak perlu punya handphone ? ya tidak bisa donk, lalu ? Kita juga berhak unfollow akun-akun yang postingannya nggak bernilai baik buat kita. Atau jika begitu, tidak perlu memfollow akun-akun tersebut.
Seperti kata fiersa besari
" Tidak perlu meminta orang untuk follow akun kita, karena belum tentu mereka menyukai postingan kita, begitupun sebaliknya. Orang juga tidak berhak meminta kita untuk mengikuti akun nya jika kita tidak menyukainya "
3. Kontrol pertemanan
Seperti kata hadist " jika kita berteman dengan pandai besi maka kita bau asap, tapi jika dengan penjual parfum maka kita kebagian wanginya ". Hal ini bisa kita lakukan dengan mengurangi grup Whatsapp yang tidak penting.
4. Kurangi makan,
Buka berarti tidak boleh makan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, seperti kebanyakan makan akan membuat kita mudah mengantuk.
5. Kurangi pakaian.
Ini nih yang sering ngebuat lemari kita khususnya wanita sampai tidak muat. Sering kali setiap ada diskon, walaupun kita tidak butuh pakaian tersebut lalu kita membelinya maka akan membuat gudang pada lemari kita. Disarankan untuk membaca bukunya Marie Konde " the life-changing magic of tidying up " jadi dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana menata diri kita dan barang yang ada di rumah kita. Mengurangi pakaian ini juga bisa dilakukan dengan mengadakan preloved ataupun bazar pakaian bekas. Bisa juga lewat
![]() |
6. Kurangi belanja
Ubah pola pikir. Dengan membeli barang yang kita inginkan tetapi tidak kita butuhkan bukan berarti kita ka bahagia. Menurut Dave Bruno,
Comments
Post a Comment